Silahkan Ketik :

Daftar Informasi





Rabu, 20 Maret 2013

Inilah Sebuah Rumah Tangga dengan Wanita Lebih Besar Penghasilan

Seorang Wanita karir dan istri dalam sebuah rumah tangga
Waktu awal menikah, antara istri dan suami  memang seorang yang memiliki karir dan penghasilan yang jauh lebih besar dari suami.Namun kami sempat terpuruk dan terbelit hutang karena seorang suami berkorban begitu besar, yaitu keluar dari pekerjaannya agar bisa menikah dengan seorang wanita yang ia sukai (kami sekantor, dan peraturan melarang ikatan suami-istri dalam satu pekerjaan). Akan tetapi, suami saya orang yang selalu menghargai saya, layaknya kepada sahabat, kepada manusia lain, tentunya terhadap seorang wanita. Tak pernah ia berkecil hati (minder) atau bahkan  stress dan merendahkan saya atau menyalahkan saya akan kondisi yang kami hadapi bahkan sebaliknya ia sangat baik dan menghargai saya sebagai istrinya. Tak saya temui sifat ego lelakinya itu, dia selalu memperlakukan saya dengan hormat dan selalu meminta restu ketika berusaha mencari atau menjalani pekerjaan yang baru. Karena sikapnya yang selalu sabar dan berbesar hati, di mata saya ia seorang lelaki yang pantas jadi pemimpin hidup saya, tentunya cinta saya kepadanya semakin besar dan ikhlas hingga selalu terucap dalam hati dan do'a saya agar Allah menjadikan ia sukses hingga dapat menghidupi keluarga kami jika suatu hari saya berhenti bekerja. Puncak keterpurukan kami pada saat anak pertama kami lahir, biaya melahirkanpun jungkir balik suami saya memperjuangkannya, modal saya hanya yakin dan percaya padaNya. Setelah beberapa kali berpindah profesi, alhamdulillah kini keadaan kami membaik dan suami saya terlihat bahagia dengan pekerjaan barunya.
Inti dari nilai moral pengalaman saya ini, bahwa para calon suami janganlah bersempit pandangan dan memukul rata semua wanita sama, karena kami sebagai wanita juga berusaha berpositif thinking bahwa tidak semua pria bejat. Bukan pekerjaan dan penghasilan yang menentukan kebahagiaan RT seseorang, karena itu semua hanya cobaan. Tinggal bagaimana kita menyikapinya dengan ksatria, sabar, ikhlas.... Jika ingin dihormati oleh kaum wanita, maka bersikaplah layaknya seseorang yang PANTAS untuk dihormati.

Sebagai ibu dan istri, penghasilan sayapun bukan untuk bersenang-senang semata. Suami saya orang yg bijak, dia malah bersyukur saya masih berkarir, karena sudah terbukti bahwa wanita bekerja dan berkarir, pola pikirnya jauh lebih berwawasan. Apapun pekerjaan kami (kantoran, pedagang, dll), kami menemukan diri kami barguna bagi keluarga dan tentunya anak-anak kami. Suami saya juga percaya, wanita bekerja dengan pola pikir yang high educated, akan cenderung lebih berwawasan pula dalam mendidik anak. So, kalau suami saya dengan ksatrianya sanggup memandang sesuatu dari segi positifnya, kenapa anda tidak sekedar mencoba dulu ..... Lihatlah kami dari segi positif, setidaknya demi para ibu yang melahirkan kalian ke dunia.....<sip>***********

1 komentar:

  1. Memang sih, jika begitu mang hrs ada pengertian diantara keduanya....

    BalasHapus

Terima Kasih Atas Kunjungannya...!

Informasi Seputar Pria dan Wanita